Saturday, June 4, 2016

Jujur ke siapa?

Dalam benak kita terkadang terlintas nih seperti ini
" Kenapa kita harus jujur namun orang lain itu ga jujur."
pernah ga ngerasa kaya gini ?

Pasti pernah lah ya, ga mungkin engga , apa lagi di masa-masa remaja yang katanya mencari jati diri yang sesungguhnya. Okay, mungkin saat ini kalian masih diwarjarkan karena alasannya mencari jati diri, tapi inget guys, mencari jati diri jangan kelamaan ya ampe umur lu tua tapi lo masih beralasan ga bisa nemuin jati diri dan menjadikan orang lain mewajarkan keadaan lo.

Okay balik lagi ke pembicaraan. Kadang orang sering juga, ngalamin yang namanya pengkhianatan kejujuran. Maksudnya apa ?

  1. Maksudnya adalah: Ketika lo udah berusaha jujur ke orang lain, namun orang itu ga bisa jujur sama sekali ke lo, bahkan mereka menolak kejujuran lo.
  2. Mereka tidak menghargai kejujuran lo sama sekali.
  3. Mereka ga bisa merasakan perjuangan untuk mengatakan kejujuran
Meskipun, pada nyatanya memang kejujuran itu menyakitkan. Namun gua, lebih memilih untuk jujur meskipun itu memang menyakitkan dan hasilnya ga akan mulus atau ga sesuai dengan ekspektasi kita ( tergantung orang lain akan bertindak dan bersikap seperti apa juga )  daripada lo bohong namun itu secara perlahan itu menggerogoti diri lo, bakal menyiksa lo + orang lain dan juga melatih lo untuk sulit mengatakan kejujuran.

Ga semua orang di dunia ini bisa jujur, kalau lo bisa menerapkan kejujuran yang menyakitkan demi kebaikan bersama, lo patut berbangga karna lo udah tau yang sebenarnya seperti apa.

Orang-orang takut jujur karena mereka takut kalau mereka jujur, malah merugikan diri mereka.
eits, ga selamanya kejujuran itu merugikan lo, merugikan atau menguntungkan itu tergantung perpektif kitanya juga. Kalau kita udah berusaha mengatakan kejujuran lalu kita pake sudut pandang orang yang ga pernah bisa melihat kebaikan disuatu kejadian, ya bro, lo salah pake perspektif bro.

Kejujuran dan penggunaan perspektif yang tepatlah akan membuat lo senang dengan kejujuran, karena dengan kondisi lingkungan di era seperti ini, siapa lagi yang akan bisa jujur kalau ga dimulai dari diri kita sendiri?

Lalu, ke siapakah kita harus jujur?

Menjawab pertanyaan yang ditaruh di judul artikel


  1. Kita terpenting harus bisa jujur sama diri kita sendiri, artiannya, kita harus mau intropeksi diri sama kekurangan kita dan kelebihan kita yang kita punya.
  2. Jujurlah dengan orang yang bisa menerima dan menghargai kejujuran lo itu seperti keluarga, sahabat atau pacar. Pasang ekspektasi serendah rendahnya, karena bisa aja mereka bersikap ga seperti harapan lo, tapi tetaplah lo harus berharap.
  3. Jujurlah ke orang-orang yang kita kenal dan belum kita kenal.

Manfaat jujur itu apa sih ?

Manfaat jujur itu tergantung kamu pakai prespektif apa.
So far buat gua, jujur itu ngebikin gua bisa menghargai orang lain yang bisa jujur ke gua. Karena jujur itu sulit, kalau ada orang lain yang bisa mengatakan kejujuran dia itu hebat.

Jujur juga ngelatih diri kita buat bisa nerima kenyataan yang menyakitkan. Karena, ga semua orang akan siap untuk menerima kenyataan, bisa-bisa malah bunuh diri  karena ga pernah sanggup menerima kenyataan.

Jujur juga melatih kita menjadi pribadi yang lebih dewasa. Karena jujur itu adalah proses, dimana yang akan mengajarkan kita untuk berpikir secara dewasa.



Life asked to Death                      " Death, why do people love me but hate you?"
Death respond,                           "Because you are a beautiful lie, and I am a painful truth"

Jadi guys, kalian setelah baca artikel ini, gua sebagai penulis berharap kalian bisa belajar untuk mengatakan kejujuran, meskipun itu sakit buat dua belah pihak, tapi lebih baik sakit daripada lo hanya bohong. Menjadi dewasalah dengan mengatakan kejujuran, dan gunakanlah perspektif yang tepat juga agar lo akan selalu siap dengan hasil dari kejujuran tersebut.

- Abraham Mahan H.A







No comments:

Post a Comment